Rasanya blok ini sudah lama
tidak membahas tentang masalah kesehatan, khususnya keperawatan. Baiklah, untuk
sekedar flashback ke belakang, karena untuk dua bulan ini saya pindah tugas di
ruang bedah, maka saya banyak menemui kasus – kasus yang sering terjadi di
ranah Surgical Nursing. Ya iyalah, BEDAH.
Awalnya seh ngeri, ngeliat
pasien – pasien dengan luka post operasi dengan hecting-an disana - sini, drain
yang bergelantungan dari tubuh pasien, apalagi ngeliat pasien yang terpasang OREF pada ekstremitas bawah,
fuihhhhhhh, ngeri bo’. Secara, sebelunya saya dinas di ruang bayi, jadi setiap
hari ngeliatnya ya bayi yang imut – imut itu deh, setuju kan jika makhluk
paling lucu di muka bumi ini adalah BAYI…(bayangin bayi dengan pipiinya yang
tembem itu lhooo…..)
Ok, kembali ke ruang bedah,
beberapa waktu lalu saya menemukan pasien dengan post operasi repair artery
harus di berikan transfuse darah karena Hb nya hanya 9 mg/dl. Pasien ini
mengeluh sesak. Jika Hb menurun dari jumlah normal berarti dia di katakana Anemia.
Kali ini saya ingin share tentang Anemia.
Anemia
merupakan syndrome yang didapatkan dari
penyakit bawaan. Di sebut anemia apabila jumlah kadar hemoglobin kurang
dari normal. Sedangkan Hb normal pada perempuan adalah12-14 mg/dl dan pada laki
– laki 14-16 dl/mg.
Anemia dapat
disebabkan oleh bermacam – macam hal, diantaranya saya mengelompokkan ada 3
kelompok penyebab terjadinya anemia, yaitu :
- Hilangnya
konsentrasi sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah
merah yang konsentrasinya semakin turun biasanya sebagai akibat adanya
perdarahan yang hebat. Perdarahan hebat ini biasanya terjadi pada pembuluh
darah – pembuluh darah yang besar yang terdapat di dalam tubuh. Misalnya
pembuluh darah yang ada di GI Track, pada Uterus, dan pembuluh darah besar
lainnya.
- Penurunan
Produksi sel darah merah (Eritrosit)
Karena
pembentukan sel darah merah (Eritropoises) terjadi pada bone marrow (Sumsum
tulang belakang), maka ketika bone marrow mengalami masalah hal ini akan
mengakibatkan produksi sel darah merah menurun. Dan hasilnya sel darah merah
yang berada di sistem peredaran darah menjadi sedikit.
- Peningkatan perusakan sel darah merah (Eritrosit)
Perusakan
sel darah merah terjadi selama 120 hari, jikaperukan sel darah merah ini
terlalu cepat terjadi, maka sel darah yang berada di sirkulasi dengan pasti
akan berkurang.
Terdapat
berbagai macam jenis Anemia. Jenis atau klasifikasi anemia ini kebanyakan di
dasarkan pada etiologi terjadinya Anemia itu sendiri. Klasifikasi Anemia
sendiri adalah sebagai berikut :
- Bleeding
Bleeding ini
lebih sering di sebabkan karena hilang konsentrasi sel darah merah yang berada
di dalam sirkulasi.
- Hypoproliferative
Biasanya di
sebabkan karena ditak terpenuhinya produksi sel darah merah. Tidak mampunya
bone marrow memproduksi sel darah merah ini bisa di akibatkan karena adanya
defisiensi zat besi, Vit B12.
- Hemolytic
Hemolytic
sering di dapat karena adanya akibat dari perusakan sel darah merah.
Meskipun
Anemia hanya sebagai sindrom yang menunjukkan suatu tanda adanya penyakit
lainnya, sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui manifestasi kliinisnya,
yaitu antara lain :
- Lemas
Lemas
terbentuk karena cel darah merah yang berfungsi mengdarkan sari makan ke
seluruh jaringan jumlahnya sedikit. Sehingga kebutuhan nutrisi jaringan tidak
terpenuhi.
- Pusing
Karena
fungsi sel darah merah sebgai transport oksigen dan salah satu tujuan tranport
oksigen adalah jaringan cerebral. Namun karena oksigen yang dibawa menuju
jaringan cerebral sangat kurang maka tidak mencukupi kebutuhan sehingga akan
terjadi nyeri (pusing)
- Pucat
Pucat di
akibatkan karena Hb yang ada di dalam sel darah merah rendah.
- Sesak
Karena sel
darah merah yang sedikit otomatis Hb yang ada di dalamnya juga sedikit.
Sehingga transport oksigen ke seluruh jaringan tubuh sangat kurang sehingga
pasien – pasien Anemia akan mengalami sesak nafaas sebagai kompensasi pemenuhan
oksigen jaringan.
Komplikasi yang terjadi pada Anemia tergantung pada setiap penyakit bawaannya. Namun yang paling dapat banyak menjadi komplikasi Anemia adalah Gagal Jantung yang bisa menyebabkan kematian.
NURSING MANAGEMENT
Pada kasus anemia, pengkajian yang perlu diperhatikan adalah riwayat pemberian obat, karena pada beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang dimana sumsum tulang belakang adalah tempat pembentukan sel semua sel darah termasuk sel darah merah. Status nutri pasien juga sangat perlu dikaji, karena dapat membantu menegakkan diagnosa. Bagaimanakah asupan zat besi selama ini, vitamin B12 dan lain sebagainya.
Sedangkan pada pemeriksaan fisik biasanya akan di jumpai kelemahan, pucat pada mukosa bibir dan sklera. takikardia, pusing, mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan yang muncul adalah :
- Intoleran Aktivitas berhubungan dengan supply oksigen yang rendah
- Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nutrisi essensial yang tidak adekuat
- Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan ketidakadekuatan volume darah