Aku hanya
menatap lembaran kertas yang penuh dengan coretan tanganku. Meremasnya dan mengalihkan pandangan kebawah jendela
kelasku. Aku adalah mahasiswa tingkat akhir disalah satu kampus swasta di Jakarta.
“Elo kenapa
Ty?”, aku menoleh. Ada Firman sedang berdiri sembari membawa banyak buku text. Aku
menunggu Firman duduk di sebelahku.
“Enggak apa –
apa. Gue enggak yakin aja, bener enggak sih, nih kertas bisa bikin kita sukses
suatu saat nanti?”, ujarku sembari menunjukkan kertas kucelyang ada di
genggaman tanganku.
Firman
tersenyum. “Gue yakin banget.....!”,
Itu adalah
penggalan kisahku ketika aku kuliah dengan banyak tugas, banyak paper yang
musti diselesaikan dengan cepat. Sempat aku meragukan impian yang telah aku
bangun bersama sahabat – sahabatku, macam Firman. Keinginan untuk menakhlukkan
dunia.
Aku kembali
tersnyum, ketika aku sadar, posisiku sekarang, posisi yang sama dengan impian
yang tercanangkan lima tahun yang lalu.
“Elo bener
Fir............”, aku hanya berbisik, berbisik kepada diriku sendiri.
Sekarang memang
semua terasa telah berbeda, dan masing – masing kita memiliki jalan yang
berbeda. Memiliki cita – cita yang sama namun jalannya yang berbeda. Tiba –
tiba saja kertas kucel penuh coretan tangan yang aku pegang lima tahu yang lalu
kembali terngiang.
Flash Fiction ini ditulis untuk
mengikuti program Simulasi Kompetisi Menulis berhadiah 2 tiket PP+ voucher
menginap di hotel berbintang BALI dari www.nulisbuku.com dan www.tiket.com
No comments:
Post a Comment