About Me

My photo
Malang, East Java, Indonesia
love listening to music every morning, reading some books,articles (when having enough time) and watching movies.Enjoy writing short stories, novels, with a cup of cappucino and chocolate. Love the beach very much.

Wednesday, September 26, 2012

Anemia after Artery Repair

Rasanya blok ini sudah lama tidak membahas tentang masalah kesehatan, khususnya keperawatan. Baiklah, untuk sekedar flashback ke belakang, karena untuk dua bulan ini saya pindah tugas di ruang bedah, maka saya banyak menemui kasus – kasus yang sering terjadi di ranah Surgical Nursing. Ya iyalah, BEDAH.
Awalnya seh ngeri, ngeliat pasien – pasien dengan luka post operasi dengan hecting-an disana - sini, drain yang bergelantungan dari tubuh pasien, apalagi ngeliat pasien yang  terpasang OREF pada ekstremitas bawah, fuihhhhhhh, ngeri bo’. Secara, sebelunya saya dinas di ruang bayi, jadi setiap hari ngeliatnya ya bayi yang imut – imut itu deh, setuju kan jika makhluk paling lucu di muka bumi ini adalah BAYI…(bayangin bayi dengan pipiinya yang tembem itu lhooo…..)
Ok, kembali ke ruang bedah, beberapa waktu lalu saya menemukan pasien dengan post operasi repair artery harus di berikan transfuse darah karena Hb nya hanya 9 mg/dl. Pasien ini mengeluh sesak. Jika Hb menurun dari jumlah normal berarti dia di katakana Anemia. Kali ini saya ingin share tentang Anemia.

Anemia merupakan syndrome yang didapatkan dari  penyakit bawaan. Di sebut anemia apabila jumlah kadar hemoglobin kurang dari normal. Sedangkan Hb normal pada perempuan adalah12-14 mg/dl dan pada laki – laki 14-16 dl/mg.

Anemia dapat disebabkan oleh bermacam – macam hal, diantaranya saya mengelompokkan ada 3 kelompok penyebab terjadinya anemia, yaitu :
  1. Hilangnya konsentrasi sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah yang konsentrasinya semakin turun biasanya sebagai akibat adanya perdarahan yang hebat. Perdarahan hebat ini biasanya terjadi pada pembuluh darah – pembuluh darah yang besar yang terdapat di dalam tubuh. Misalnya pembuluh darah yang ada di GI Track, pada Uterus, dan pembuluh darah besar lainnya.
  1. Penurunan Produksi sel darah merah (Eritrosit)
Karena pembentukan sel darah merah (Eritropoises) terjadi pada bone marrow (Sumsum tulang belakang), maka ketika bone marrow mengalami masalah hal ini akan mengakibatkan produksi sel darah merah menurun. Dan hasilnya sel darah merah yang berada di sistem peredaran darah menjadi sedikit.
  1. Peningkatan perusakan sel darah merah (Eritrosit)
Perusakan sel darah merah terjadi selama 120 hari, jikaperukan sel darah merah ini terlalu cepat terjadi, maka sel darah yang berada di sirkulasi dengan pasti akan berkurang.

Terdapat berbagai macam jenis Anemia. Jenis atau klasifikasi anemia ini kebanyakan di dasarkan pada etiologi terjadinya Anemia itu sendiri. Klasifikasi Anemia sendiri adalah sebagai berikut :
  1. Bleeding
Bleeding ini lebih sering di sebabkan karena hilang konsentrasi sel darah merah yang berada di dalam sirkulasi.
  1. Hypoproliferative
Biasanya di sebabkan karena ditak terpenuhinya produksi sel darah merah. Tidak mampunya bone marrow memproduksi sel darah merah ini bisa di akibatkan karena adanya defisiensi zat besi, Vit B12.
  1. Hemolytic
Hemolytic sering di dapat karena adanya akibat dari perusakan sel darah merah.

Meskipun Anemia hanya sebagai sindrom yang menunjukkan suatu tanda adanya penyakit lainnya, sebagai tenaga kesehatan harus mengetahui manifestasi kliinisnya, yaitu antara lain :
  • Lemas
Lemas terbentuk karena cel darah merah yang berfungsi mengdarkan sari makan ke seluruh jaringan jumlahnya sedikit. Sehingga kebutuhan nutrisi jaringan tidak terpenuhi.
  • Pusing
Karena fungsi sel darah merah sebgai transport oksigen dan salah satu tujuan tranport oksigen adalah jaringan cerebral. Namun karena oksigen yang dibawa menuju jaringan cerebral sangat kurang maka tidak mencukupi kebutuhan sehingga akan terjadi nyeri (pusing)
  • Pucat
Pucat di akibatkan karena Hb yang ada di dalam sel darah merah rendah.
  • Sesak
Karena sel darah merah yang sedikit otomatis Hb yang ada di dalamnya juga sedikit. Sehingga transport oksigen ke seluruh jaringan tubuh sangat kurang sehingga pasien – pasien Anemia akan mengalami sesak nafaas sebagai kompensasi pemenuhan oksigen jaringan.

Komplikasi yang terjadi pada Anemia tergantung pada setiap penyakit bawaannya. Namun yang paling dapat banyak menjadi komplikasi Anemia adalah Gagal Jantung yang bisa menyebabkan kematian.

NURSING MANAGEMENT
Pada kasus anemia, pengkajian yang perlu diperhatikan adalah riwayat pemberian obat, karena pada beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang dimana sumsum tulang belakang adalah tempat pembentukan sel semua sel darah termasuk sel darah merah. Status nutri pasien juga sangat perlu dikaji, karena dapat membantu menegakkan diagnosa. Bagaimanakah asupan zat besi selama ini, vitamin B12 dan lain sebagainya.

Sedangkan pada pemeriksaan fisik biasanya akan di jumpai kelemahan, pucat pada mukosa bibir dan sklera. takikardia, pusing, mual dan muntah.

Diagnosa Keperawatan yang muncul adalah :
  • Intoleran Aktivitas berhubungan dengan supply oksigen yang rendah
  • Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nutrisi essensial yang tidak adekuat
  • Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan ketidakadekuatan volume darah



No comments:

Post a Comment